Sabtu, 11 Januari 2014

Kini saya berada di sebuah perempatan jalan. Tak disangka, saya sudah lulus SMA. Kini saatnya saya benar-benar harus memilih. Jalan mana yang akan saya tempuh usai meninggalkan seragam putih abu-abu ini. Ke belakang, depan, kanan atau kah kiri?

Sekolah Tinggi Sandi Negara.











Nama salah satu sekolah kedinasan yang tak pernah saya ketahui atau bahkan saya kenali. Awal nya nama sekolah ini saya ketahui dari teman-teman Ayah dan Ibu. Sebagian besar rekan-rekan orang tua saya merekomendasikan sekolah tersebut untuk dipilih sebagai sekolah lanjutan selepas SMA. 

Berbagai alasan pun mereka sebutkan. Beberapa di antara nya :
1. Jaman sekarang, kalau kuliah di PTN atau PTS, masa depan nya belum jelas. Fenomena sarjana tapi pengangguran seakan merajalela di jaman sekarang. Bahkan sempat ada statement dari hasil sebuah riset bahwa S1 sudah seperti kacang saat ini
2. Pergaulan sudah tidak menjanjikan walaupun kita berada di lingkungan yang sudah baik
3. Biaya kuliah yang tidak murah. Terutama jika harus berdomisili di kota lain dan bahkan mengekos. Belum lagi biaya untuk menghidupi kelangsungan hidup sehari-hari seperti makan, tentu sangat membutuhkan pengeluaran banyak tiap bulan nya
4. Sekolah kedinasan itu sudah jelas masa depan nya. Setidaknya, sudah pasti jadi PNS
5. Melihat cita-cita saya yang ingin menjadi abdi negara, dan sekolah kedinasan adalah sekolah yang langsung berhubungan dengan pemerintah
6. Tidak ada biaya kuliah, di asramakan, makan teratur dengan pola makan yang sehat sesuai ketentuan
7. Tidak membebani orang tua pastinya (hal yang memang saya inginkan jika sudah lulus SMA)

Saya pun terdiam untuk beberapa waktu. Awal nya tekad saya sudah mantap ingin berkuliah di Universitas Indonesia Jurusan Psikologi. Yap, saya ingin menjadi seorang Psikolog. Namun, toh hidup ini adalah pilihan dan memang harus memilih dalam setiap langkah kedepan nya. 

Melihat harapan besar Ayah dan Ibu anak pertama nya ini bisa masuk ke Sekolah Tinggi Sandi Negara, saya pun menetapkan pilihan. Saya harus bisa masuk STSN. Psikolog tetap menjadi impian saya sampai saat ini. Namun setelah dipikir, abdi negara adalah cita-cita pertama saya. Mungkin untuk psikologi akan saya ambil saat S2 nanti :)

Mengingat sekolah kedinasan yang satu ini bukanlah sekolah biasa, maka perlu perjuangan bagi saya untuk bisa masuk sekolah ini. Ada 6 tahap yang harus bisa saya lewati. Tahap-tahapan tersebut ialah :

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2013 akan segera dibuka di bulan Maret 2013. Kunjungi selalu website STSN untuk mendapatkan info terbaru. Berikut adalah informasi awal yang bisa disampaikan.

Persyaratan Umum Pendaftaran
  1. Warga Negara Indonesia.
  2. Sehat jasmani dan rohani, tidak cacat fisik dan mental, tidak buta warna, tidak bertato, Bebas HIV/AIDS dan bebas narkoba dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter RS Pemerintah.
  3. Lulus SMA jurusan IPA atau Madrasah Aliyah jurusan IPA.
  4. Nilai Matematika dan Bahasa Inggris masing-masing minimal 7 (tujuh) pada Semester IV dan V.
  5. Umur tidak lebih dari 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 1 Oktober 2013.
  6. Tinggi Badan minimal Pria 160 cm dan Wanita 155 cm, dengan berat badan seimbang (ideal).
  7. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Sandi Negara.
  8. Tidak sedang menjalani Ikatan Dinas dengan Instansi lain.
  9. Bersedia mematuhi peraturan STSN.
  10. Bersedia menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Dinas (SPID).

Untuk informasi lain berkenaan dengan persyaratan, jadwal seleksi  dan lain – lain akan diupdate segera di website ini. Kunjungi selalu website STSN untuk informasi SPMB 2013.
Tahapan Tes SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) STSN :
1. Akademik
Terdiri dari TPA, Matematika Dasar, Bahasa Inggris dan Fisika
2. Psikotes
3. Administrasi
Menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan dalam proses SPMB
4. Kesehatan dan Kebugaran Jasmani
5. Wawancara
6. Pantukhir
info selengkapnya bisa dilihat pada http://spmb.stsn-nci.ac.id/

Agar bisa melewati tahapan-tahapan di atas tentu banyak hal yang saya lakukan, diantara nya : 
1. Tahap Akademik
Saya persiapkan dengan membeli buku Crypton yang ditawarkan oleh mahasiswa STSN. Saya pun berlatih soal-soal sebanyak yang saya bisa
2. Psikotes
Karena ini tes kejiwaan, yang saya persiapkan ialah menenangkan diri saya agar dapat mengerjakan dengan tenang saat pengerjaan nanti
3. Administrasi
Sudah saya persiapkan dari sebelum mulai tahap 1. Karena menurut saya disiapkan jauh-jauh hari *walau belum tentu kita sampai pada tahap ini* tidak ada salah nya. Dan itu sudah terbukti pada diri saya. Segala sesuatu yang sudah disiapkan itu akan jauh lebih matan saat deadline nya tiba
4. Kesehatan dan Kebugaran Jasmani
Berolahraga teratur setiap pagi dan sore. Seperti lari, push up, sit up, chinning serta shuttle run. Dengan pola pikir : saya memposisikan diri saya sedang tes sungguhan saat saya sedang berlatih dan saya memposisikan diri saya sedang latihan saat saya sedang tes sungguhan.
5. Wawancara
Karena tidak tau apa yang akan ditanyakan jadi persiapan saya adalah menenangkan diri saya agar diberi ketenangan dalam menjawab ketika wawancara nanti nya
6. Pantukhir
Karena yang saya tahu tahap ini adalah tahap penentuan akhir dari semua tahap yang telah dilewati, maka seperti tahap 2 dan 5, yang saya persiapkan hanyalah menenangkan diri saya
Dari 6 tahap di atas berlaku sistem gugur, sehingga Ayah saya bilang saya harus bisa semaksimal mungkin dalam menempuh setiap tahap di atas. Toh, lebih baik bercucuran keringat saat tes dibanding bercucuran air mata kesedihan karena tidak lolos saat melihat hasil pengumuman.
Finally ...
Allah swt. mendengar doa Ayah dan Ibu serta saya sendiri. Saya dinyatakan lolos di Sekolah Tinggi Sandi Negara, sebuah istana yang bertempat di Ciseeng sana. Saya yakin Allah swt. punya rencana sendiri mengapa saya ditempatkan di STSN. Dan apapun rencana nya, toh pasti akan indah pada waktu nya :)
"Layukalifullahu nafsan illaa wus’ahaa"
-Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupan nya
(Al-Baqarah : 286)